Rabu, 28 Desember 2011

8 Fakta Mengapa Wanita Suka Bergosip

Kamu harus tahu juga bahwa pria juga suka bergosip, yang membedakan adalah apa yang dibicarakan saat bergosip. Jika pria biasanya bergosip tentang politik, pekerjaan, olahraga maka hampir sebagian wanita bergosip tentang hubungannya dengan orang lain, masalah cinta, pacarnya, atau orang-orang yang membuat ia kesal. Wanita memiliki kecenderungan untuk berbicara banyak saat bergosip dan seringkali membicarakan keburukan orang lain. Mungkin itulah alasan mengapa ada serial TV yang bertajuk Gossip Girl tetapi tidak ada Gossip Boy or Gosip Guy. Berikut ini adalah 8 fakta mengapa wanita suka bergosip:

1. Bergosip mengurangi stress

Gosip membantu untuk mengurangi tingkat stress wanita karena bagi wanita berbicara dengan orang lain adalah sesuatu yang fun layaknya seperti pria yang suka bermain games.

2. Bergosip merupakan cara mereka untuk mencari teman

Gosip membuat wanita mudah akrab dengan temannya. Ketika mereka tidak memiliki topik untuk dibicarakan, maka pilihan mereka akan jatuh pada gosip. Pembicaraan mengenai orang lain tidak akan pernah habis sehingga gosip akan membantu pembicaraan untuk terus mengalir.

3. Bergosip merupakan guilty pleasure

Wanita tahu bahwa membicarakan keburukan orang lain merupakan hal yang tidak benar. Namun mereka tetap melakukannya karena bergosip memiliki sensasi yang disebut perasaan bersalah yang menyenangkan (guilty pleasure). Seperti kita makan fast food saat kita tahu bahwa kita sedang diet.

4. Dengan bergosip wanita ingin membuat sebuah ikatan

Ketika wanita menceritakan suatu rahasia, maka ia percaya terhadap orang itu dan berharap temannya itu tidak menceritakannya pada orang lain. Ia baru saja membuat ikatan yang berlandaskan atas rasa percaya.

5. Bergosip untuk mencurahkan perasaannya

Dengan bergosip, wanita mencurahkan segala sesuatunya kepada temannya. Jika wanita sedang iri, marah, bingung maka ia sering mencurahkan perasaan kepada temannya lewat gosip.

6. Bergosip membuat wanita merasa lebih superior

Wanita yang bergosip dengan membicarakan keburukan orang lain adalah wanita yang ingin merasa lebih superior dan lebih hebat daripada orang yang dijadikan bahan gosip itu.

7. Bergosip untuk mencari kebenaran

Ketika wanita bingung atau curiga terhadap seseorang, maka ia akan bercerita terhadap teman-temannya untuk menanyakan pendapat mereka. “Aku merasa pacarku sedang dekat dengan wanita lain, apakah ia selingkuh?"

8. Wanita berbicara lebih banyak daripada pria

Menurut penelitian, wanita 3x lebih banyak berbicara daripada pria. Maka, mereka juga akan bergosip lebih banyak daripada pria.

Senin, 26 Desember 2011

Autisme, Suatu Penyakit Ataukah Kelebihan Pada Seseorang ?

Suatu kelainan yang hingga sampai sekarang belum diketahui dengan pastinya penyebab dari penyakit ini. Ya, kelainan itu adalah "Autisme" atau dengan kata lainnya adalah suatu kelainan fisik dari perkembangan jiwa seorang anak pada masa tiga tahun pertama setelah dilahirkan.


http://nbnl.globalwhelming.com/wp-content/uploads/2011/03/jake-barnett-450x300.jpg

Autisme menyebabkan seseorang yang menderitanya mengalami gangguan pada perkembangan kerja otaknya secara normal dalam kemampuan sosialitasnya dan juga kemampuannya dalam berkomunikasi dengan lawan bicaranya.


Penyebab, Faktor, dan Jenis Autisme

Seorang pakar kesehatan, Neil K. Kaneshiro, MD., MHA., menyebutkan bahwa "Autisme adalah sebuah kondisi fisik yang berhubungan dengan kelainan secara biologis dan kinerja otak seseorang."

Seorang bayi yang baru lahir tidak bisa divonis bahwa ia menderita autisme ketika lahir, karena kondisi ini hanya dapat diketahui ketika anak tersebut menginjak tahun kedua dalam hidupnya.

Kebanyakan orang tua menganggap bahwa anaknya tersebut menderita autisme dikarenakan pemberian vaksin dan juga obat-obatan yang telah menyebabkan anaknya menderita kelainan tersebut.

Namun, beberapa studi tentang autisme menyebutkan bahwa hal tersebut tidak benar adanya. Bahkan, The American Academy of Pediatrics dan The Institute of Medicine (IOM) juga membenarkan bahwa seorang anak yang terjangkit autisme bukanlah dikarenakan pemberian vaksin dan obat-obatan lainnya.

Akan tetapi, autisme lebih dikarenakan oleh kelainan pada kromosom anak tersebut dan juga permasalahan yang terjadi pada sistem saraf (neurological) dan juga faktor genetik atau keturunan dari anak tersebut.

Terdapat pula sumber yang mengatakan bahwa ada kecurigaan yang menyebabkan seorang anak menderita kelainan autisme namun hal tersebut belum terbukti kebenarannya, yaitu diet, keracunan merkuri, ketidakmampuan tubuh dalam mengkonsumsi vitamin dan mineral tertentu, sensitif terhadap jenis vaksin tertentu.

http://www.wessels-ib-support.nl/imagedump/autisme.jpg

Berdasarkan bukti yang ada, kebanyakan anak laki-laki yang menderita autisme dibandingkan dengan wanita dan terdapat beberapa jenis dari kelainan dalam perkembangan fisik dari seseorang itu sendiri, misalnya :

1. Asperger syndrome, layaknya autisme, namun perkembangan bahasanya normal.

2. Rett syndrome, berbeda dengan autisme, hanya dialami oleh wanita.

3. Childhood disintegrative disorder, kondisi yang sangat langka dimana sang anak hanya dapat melatih kemampuan belajarnya hingga umur sepuluh tahun saja, setelah itu ia akan kehilangan kemampuan yang telah dipelajarinya.

4. Pervasive developmental disoreder - not otherwise specified (PDD-NOS), yang disebut juga sebagai atypical autisme.


Gejala-gejalanya

Kelainan autisme hanya dapat diketahui ketika anak tersebut telah berumur dua tahun dan kebanyakan dari penderita autisme akan bertingkah seakan-akan ia memiliki dunianya sendiri tanpa menyadari kehadiran orang lain.

Kesulitan dalam berinteraksi sosial dengan lingkungannya, kemampuan bicaranya yang lambat dari orang normal, tidak dapat diajak berbicara dalam waktu yang lama, tidak ada kontak mata dengan lawan bicara, selalu mengulang kata yang telah diucapkannya, dan juga kesulitan berkomunikasi baik secara verbal maupun non-verbal.


Seorang anak penderita autisme memiliki tingkat kesensitifitasan yang melebihi dari manusia normal, khususnya indra penglihatannya, pendengaran, sentuhan, penciuman, ataupun rasa.

Hal ini ditunjukkan ketika mereka merasa terganggu dengan suara berisik maka ia akan menutup kedua telinganya erat-erat.

Mereka lebih menyenangi suatu hal yang itu-itu saja, penderita autisme akan lebih fokus pada suatu hal saja misalkan ia suka akan musik, maka ia akan lebih cepat mempelajari hal yang berhubungan dengan musik saja.

Melakukan gerakan yang sama berulang kali, menunjukan sesuatu ketertarikan yang berlebihan pada suatu objek tertentu.


Autisme, Kekurangan atau Kelebihan?


Mungkin kelainan autisme ini justru memberikan suatu kelebihan bagi sang penderitanya, hal ini terbukti dari kasus yang terjadi pada, Jacob Barnett, seorang anak yang berumur 12 tahun di Amerika yang dapat memecahkan teori "Big Bang" (teori konsep rumusan matematika yang sangatlah rumit), dan setelah dilakukan serangkaian tes ternyata ia memiliki IQ melebihi Albert Einstein (170).

http://sundaytimes.lk/110327/images/Jacob-Barnett.jpg

Jacob mengidap Aspergers syndrome, Kristine Barnett, ibu dari Jacob sempat heran ketika anaknya tidak dapat mengucapkan sepatah kata pun hingga ia menginjak usia dua tahun.

Akibat kelainan yang dideritanya tersebut, Jacob menjadi pengajar di Universitas Indiana. Ia mengajar tentang hal-hal yang berhubungan dengan dunia matematika (kalkulus, aljebra, geometri, dan trigonometri) yang mungkin bagi kita sendiri pelajaran tersebut sangatlah membosankan sekali.

http://thautcast.com/drupal5/images/jacobb.png

Tidak hanya itu saja, ia juga sedang mengembangkan teori relativitas dari Einstein saat ini.

Sumber :
jadiberita.com